Senin, 31 Agustus 2020

GERAK PADA TUMBUHAN

    

Sama halnya dengan manusia dan hewan, tumbuhan juga melakukan Gerakan. Hanya saja gerakan pada manusia dan hewan umumnya  mudah diamati. Gerak pada tumbuhan bisa terjadi karena adanya rangsangan baik dari luar maupun dari dalam tubuh tumbuhan itu sendiri. Berdasarkan asal datangnya rangsangan, gerak pada tumbuhan dibedakan menjadi tiga, yaitu:

1.       Gerak Endonom

Gerak endonom adalah gerak yang terjadi akbiat rangsangan yang berasaldari dalam sel atau tubuh tumbuhan.

Contoh: tumbuhan Hydrilla verticillate

(a) tumbuhan Hydrilla verticillata,
(b) gerak siklosis pada daun Hydrilla verticillata

    Tumbuhan Hydrilla verticillate memiliki struktur  seperti dinding tembok yang di dalamnya terdapat butiran bulat berwarna hijau. Struktur seperti tembok tersebut merupakan sel daun. Di dalam sel daun tersebut terdapat cairan yang disebut sitoplasma. Dalam sitoplasma terdapat butiran berwarna hijau yang disebut kloroplas. Kloroplas tersebut bergerak  berkeliling (rotasi) di dalam sel yang disebut gerak siklosis. Pergerakan tersebut sebenarnya akibat dari pergerakan atau aliran sitoplasma dari dalam sel tumbuhan tersebut. Gerak ini terjadi secara spontan dan berasal dari dalam sel tumbuhan tersebut.

2.       Gerak Higroskpis

Gerak higroskopis adalah gerak pada tumbuhan akibat adanya perubahan kadar air dalam sel tumbuhan sehingga menyebabkan penyusutan yang tidak merata pada bagian sel tumbuhan.

Contoh:

· Membukanya kotak-kotak sporangium tumbuhan paku

·  Pecahnya buah polong-polongan yang kering.

(a) kacang kedelai (Glycine max) (b) buah cangkring (Erythrina variegata) (c) buah biduri ( (Asclepias gigantea)

3.       Gerak Esionom

Gerak esionom adalah gerak tumbuhan yang disebabkan oleh adanya rangsangan dari luar tubuh tumbuhan (lingkungan sekitar). Berdasarkan respon gerak dilakukan tumbuhan, gerak esionom dapat dibedakan menjadi:

a. Gerak Tropisme

    Gerak tropisme adalah gerak Sebagian tubuh tumbuhan yang arah geraknya dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan dari luar. Gerak tropisme memiliki dua Gerakan, yaitu gerak tropisme positif dan gerak tropisme negatif.

        Arah gerak tumbuhan yang mendekati arah datangnya rangsangan disebut gerak tropisme positif. Sedangkan arah gerak tumbuhan yang menjauhi arah datangnya rangsangan disebut gerak tropisme negatif.

        Gerak tropisme terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu:

1)      Gerak Fototropisme

Gerak fototropisme adalah jenis gerak tropisme yang dipengaruhi oleh rangsangan cahaya. Tumbuhan yang arah tumbuhnya mendekati sumber cahaya disebut fototropisme positif. Sedangkan yang menjauhi cahaya disebut fototropisme negatif.

Contoh: Bagian atas dari tumbuhan yang sering terkena cahaya matahari memberikan dampak fototropisme positif. Sedangkan akar dari tumbuhan tersebut memberikan dampak fototropisme negative. Akan tetapi, meskipun berdampak fototropisme negatif akar tumbuhan menjadi cepat memanjang dikarenakan adanya distribusi auksi yang turun dari batang pohon ke bawah menuju akar.


pertumbuhan tumbuhan menuju arah datangnya cahaya.

2)      Gerak Geotropisme

Gerak geotropisme adalah gerak tropisme yang terjadi karena adanya rangsangan dari gravitasi bumi.

Contoh: gerak akar tumbuhan yang menembus tanah ke bawah dan gerak batang tumbuhan yang tumbuh menjulang ke atas.

Gerak akar yang menuju ke pusat bumi disebut geotropism positif sedangkan gerak batang menjauhi pusat bumi disebut geotropism negatif.

Pertumbuhan akar jagung

            3)      Gerak Hidrotropisme

 Gerak hidrotropisme adalah gerak tropisme yang terjadi akibat adanya rangsangan dari air.

Contoh: gerak akar tumbuhan yang mendekati air.

4)      Gerak Tigmotropisme

Gerak tigmotropisme adalah gerak nasti yang terjadi akibat adanya rangsangan berupa sentuhan.

Contoh: Gerakan ini terjadi pada beberapa tumbuhan seperti mentimun, kacang Panjang, labu, anggur, dan markisa.

Sulur tumbuhan yang melilit pada tempat tumbuh

Beberapa tumbuhan tersebut memiliki organ tambahan yang disebut sulur. Sulur yang memanjang mengenai bagian benda yang tersentuh dan memberikan efek pertumbuhan pada sel-sel tumbuhan tersebut yang terkena sentuhan menjadi melambat dan memendek dibanding dengan bagian tumbuhan yang tidak terkena sentuhan. Akibatnya, bagian tumbuhan yang terkena sentuhan akan melengkung atau melilit benda yang menyentuhnya.

5)      Gerak Kemotropisme

Gerak kemotropisme adalah gerak tropisme yang terjadi akibat adanya rangsangan berupa zat kimia.

Contoh: gerakan buluh serbuk menuju sel telur yang dipengaruhi oleh zat gula (zat kimia) yang dikeluarkan oleh bakal buah.

Serbuk sari menempel di Kepala Putik selanjutnya berkecambah
membentuk buluh serbuk dan bergerak menuju sel telur.

Tumbuhan dapat melangsungkan kehidupannya karena Allah SWT memberikan kemampuan untuk bereproduksi. Reproduksi tumbuhan melibatkan proses penyerbukan, yaitu peristiwa jatuhnya serbuk sari di kepala putik. Di kepala putik, serbuk sari akan berkecambah dan membentuk buluh serbuk yang akan membawa gamet jantan menuju gamet betina.

 

      b. Gerak Taksis

    Gerak taksis adalah gerak pindah tempat seluruh bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh sumber rangsangan. Gerak taksis dibedakan menjadi:

1)      Gerak Fototaksis

Gerak fototaksis adalah gerak taksis yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa cahaya.

Contoh: Euglena viridis

Gerak fototaksis pada Euglena viridis

Euglena viridisI merupakan organisme yang dapat dikelompokkan ke dalam Algae (Protista mirip tumbuhan) karena memiliki klorofil dan mampu melakukan fotosintesis. Dalam hidupnya, organisme tersebut membutuhkan cahaya, oleh karena itu Euglena viridis akan bergerak mendekati sumber cahaya. Namun, jika intensitas cahaya terlalu tinggi, Euglena viridis  akan berusaha menghindar. Kemampuan berpindahnya Euglena viridis disebabkan karena organisme tersebut memiliki alat gerak berupa flagella dan reseptor cahaya.

2)      Gerak Kemotaksis

Gerak kemotaksis adalah gerak taksis yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa zat kimia.

Contoh: Gerakan spermatozoa tumbuhan lumut dan dan tumbuhan paku.

Tumbuhan lumut dan paku bereproduksi secara seksual, menghasilkan sel kelamin jantan yang disebut spermatozoid. Spermatozoid mampu bergerak menuju sel kelamin betina yang terdapat pada arkegonium akibat tertarik oleh zat gula dan protein yang dihasilkan oleh arkegonium.

      c. Gerak Nasti

    Gerak nasti adalah gerak tumbuhan yang tidak dipengaruhi oleh arah datangnya rangsangan. Gerak nasti dibedakan menjadi:

1)      Gerak Seismonasti

Gerak seismonasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi oleh getaran atau sentuhan.

Contoh: gerak menutup daun putri malu


2)      Gerak Niktinasti

Gerak niktinasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa kondisi siang hari dan malam hari.

Contoh: gerak daun tumbuhan bunga merak (Caesalpinia pulcherrima) dan daun tumbuhan lamtoro (Leucaena leucocephala).

Saat malam hari, daun tumbuhan bunga merak dan daun tumbuhan lamtoro akan menutup atau “tidur” dan akan membuka saat siang hari.

3)      Gerak Fotonasti

Gerak fotonasti adalah gerak nasti yang disebabkan oleh rangsangan berupa cahaya.

Contoh: mekarnya bunga pukul empat disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya sore hari.

sumber gambar: kanopi-indonesia.org


4)      Gerak Termonasti.

Gerak termonasti adalah gerak nasti tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsangan berupa suhu.

Contoh: gerak mekarnya bunga tulip pada musim semi.

sumber gambar: plengdut.com

Bunga yang hidup di daerah yang memiliki empat musim seperti bunga tulip yang banyak ditanam di benua Eropa, hanya dapat mekar di musim semi. Hal ini karena suhu udara pada musim semi terasa lebih hangat.

Minggu, 30 Agustus 2020

SISTEM GERAK PADA HEWAN

    Salah satu sifat makhluk hidup adalah bergerak. Hewan bergerak dengan berbagai macam cara, misalnya pada kucing, ikan, dan burung. Kucing bergerak dengan menggunakan kaki, ikan bergerak menggunakan sirip, dan burung bergerak menggunakan sayap.

    Berikut ini kita akan membahas sistem gerak pada hewan berdasarkan tempat hidupnya.

      Gerak Hewan di Darat.

sumber gambar: worldofghibli.com

    Hewan yang hidup di darat memiliki otot dan tulang kuat. Hal tersebut diperlukan untuk mengatasi inersia (kecenderungan tubuh untuk diam) dan untuk menyimpan energi pegas (elastisitas) untuk melakukan berbagai aktivitas.

    Gajah dan kerbau memiliki massa tubuh yang sangat besar. Akibatnya, untuk bergerak gajah dan kerbau harus melawan inersia yang nilainya juga sangat besar. Namun, perbedaan struktur tulang serta kekuatan otot gajah dan kerbau membuat gajah mampu melakukan Gerakan yang lebih lincah daripada kerbau. Lain halnya dengan kuda, harimau, dan kijang. Ketiga hewan tersebut memiliki struktur rangka dan otot yang sangat kuat. Kijang dan harimau memiliki bentuk kaki yang lebih ramping sehingga kijang dan harimau mampu menyimpan elastisitas yang tinggi. Hal tersebut mengakibatkan pada saat berlari, kijang dan harimau lebih banyak melompat ke udara dan meluncur di udara. Gaya gesek udara yang jauh lebih kecil daripada gaya gesek permukaan tanah membuat kijang dapat berlari dengan kecepatan lebih tinggi daripada kuda. 

      

      Gerak Hewan di Air

sumber gambar:wallpaperbetter.com

    Air memiliki kerapatan yang lebih besar dibandingkan udara, sehingga hewan lebih sulit bergerak di air daripada di uadara. Air memiliki gaya ankgat yang lebih besar dibandingkan dengan udara dan tubuh hewan yang hidup di air memiliki massa jenis yang lebih kecil daripada lingkungannya. Kedua hal tersebut mengakibatkan hewan yang hidup di air dapat melayang-layang di dalam air dengan mengeluarkan energi sedikit karena adanya gaya angkat oleh air.

    Salah satu bentuk tubuh yang paling banyak dimiliki oleh hewan air adalah bentuk torpedo (streamline). Bentuk tubuh ini memungkinkan tubuh meliuk dari sisi ke sisi dan mengurangi hambatan Ketika bergerak di dalam air. Tubuh ikan dilengkapi otot dan tulang belakang yang fleksibel untuk mendrorong ekor dan sirip ikan di dalam air. Ikan juga memiliki sirip tambahan yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan. Untuk mengatur Gerakan naik turun, ikan memeiliki gelembung renang yang dapat mengeluarkan gas (biasanya berupa oksigen)

    Sebagian besar ikan menggunakan lateral pada tubuh dan sirip ekornya untuk menghasilkan gaya dorong ke depan. Ada juga yang bergerak menggunakan sirip pasangan dan sirip tengahnya. Ikan yang bergerak dengan sirip pasangan dan sirip tengah cocok untuk hidup di terumbu karang. Tetapi, jenis ikan ini tidak dapat berenang dengan menggunakan tubuh dan sirip ekornya.


Gerak Hewan di Udara

sumber gambar: steemit.com

    Burung adalah salah satu hewan yang bergerak di udara. Burung dapat terbang bebas di uadar menggunakan sayap. Masalah utama yang dihadapioleh hewan yang bergerak di uadara adalah gravitasi. Tubuh hewan-hewan tersebut harus memiliki gaya angkat yang besar untuk mengimbangi gaya gravitasi karena tidak mungkin tubuh hewan memiliki massa jenis yang mendekati massa jeni udara. Salah satu upaya memperbesar gaya angkat adalah dengan menggunakan sayap.

    Sayap burung tersusun atas kerangka yang kuat dan ringan serta otot yang kuat. Sayap burung memiliki bentuk melengkung sehingga udar yang mengalir pada bagian atas sayap lebih cepat daripada bagian bawahnya. Hal ini akan menghasilkan gaya akngkatdan gaya dorong yang efektif untuk pergerakan burung. Struktur sayap yang demikian disebut airfoil. Saat sayap dikepakkan, sayap memberikan gaya aksi terhadap udara di bawah sayap, sehingga udara akan mengalir ke bawah. Sesuai dengan hukum III Newton, Ketika benda pertama membrerikan gaya Faksi pada benda kedua, maka benda kedua akan memberikan gaya Freaksi pada benda pertama. Hal inilah yang membuat burung dapat terangkat ke atas. Prinsip yang sama pada pesawat terbang. Perhatikan gambar berikut!


ORGAN PENCERNAAN MANUSIA

Organ Pencernaan Sistem pencernaan manusia terdiri atas organ utama berupa saluran pencernaan dan organ tambahan. Saluran pencernaan merupak...