Kamis, 30 Juli 2020

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA - Fertilisasi dan Kehamila

    

    Fertilisasi merupakan proses peleburan inti sel sperma dengan inti sel telur sehingga membentuk zigot. Proses fertilisasi ini terjadi ini terjadi di dalam tuba fallopii. Sel sperma menggunakan flagela yang bergerak memutar sebagai baling-baling untuk menggerakkan tubuhnya dalam cairan yang ada dalam tuba fallopii untuk menuju ke sel telur.

    Ada beberapa mekanisme sel sperma dapat menemui sel telur. Sel sperma dapat menemukan lokasi sel telur  karena sel telur menghasilkan senyawa kimia berupa hormon progesteron. Selain itu, juga karena adanya sensor panas. Suhu tuba fallopii  atau tempat seltelur berada lebih tinggi dibandingkan dibandingkan suhu tempat penyimpanan sperma. Perhatikan skema proses fertilisasi berikut!

    Zigot yang terbentuk setelah terjadinya fertilisasi akan melakukan pembelahan, selanjutnya berkembang menjadi embrio yang akan menuju ke rahim, kemudian tertanam (implantasi) ke dalam endometrium. Pada saat ini, seorang perempuan mengalami kehamilan. Embrio berkembang dalam kandungan sehingga menjadi bayi yang siap lahir selama 9 bulan 10 hari atau sekitar 37 minggu.

    

1.       Trimester pertama

Tiga bulan pertama, embrio berkembang menjadi janin yang panjangnya kurang lebih 5,5 cm. Janin sudah berbentuk seperti manusia walaupun ukuran kepalanya sangat besar. Di akhir tiga bulan pertama ini, janin sudah mulai dapat menggerakkan tangan dan kakinya.

Sumber gambar http://mamapapa.id

2.       Trimester kedua

Pada tiga bulan kedua, janin sudah semakin berkembang dan Panjangnya sudah mencapai kurang lebih 19 cm. Tangan dan kakinya telah berkembang, muka tumbuh memanjang. Pada tiga bulan kedua ini, detak jantung janin juga sudah mulai bisa dideteksi. Gerakan janin juga mulai aktif.

Sumber gambar http://mamapapa.id

3.       Trimester ketiga

Di tiga bulan ketiga, terjadi pertumbuhan ukuran janin sangat cepat. Ukuran tubuh sudah proporsional seperti bayi. Karena ukuran tubuhnya semakin besar, janin tidak terlalu leluasa bergerak di dalam Rahim. Menjelang kelahiran bayi pada umumnya sudah mencapai Panjang kurang lebih 50 cm. Berikutnya bayi akan lahir ke dunia dan disebut dengan sebutan bayi.

Sumber gambar http://mamapapa.id




Ayo Berlatih!!!

Rabu, 29 Juli 2020

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA - Siklus Menstruasi

    Menstruasi adalah sebuah proses dalam siklus menstruasi dimana dinding Rahim meluruh bersamaan dengan darah dan sel telur yang tidak dibuahi. Apabila seorang perempuan mengalami menstruasi, maka akan keluar darah melalui vaginanya. Pendarahan menstruasi berlangsung 1 – 8 hari. Menstruasi biasa terjadi satu bulan sekali. Siklus menstruasi akan terjadi apabila sel telur yang dihasilkan oleh ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma.

    Pada umumnya, satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada perempuan yang mengalami siklus menstruasi lebih pendek atau lebih Panjang. Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek, siklus akan berlangsung +- 18 hari, sedangkan seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi Panjang, siklus akan berlangsung +- 40 hari.

Siklus menstruasi terbagi menjadi tiga fase seperti pada gambar berikut:


  1. Fase menstruasi. Pada fase ini, hormone FSH (follicle stimulating hormone) memicu berkembangnya folikel dalam ovarium. Hormone FSH adalah hormone yang dihasilkan oleh kelenjar pituiari atau hipofisis. Kelenjar tersebut terletak di otak bagian depan. Pada fase ini, dinding Rahim luruh dan seorang perempuan mengalami menstruasi. Pada proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel yang berkembang. Namun, hanya ada satu yang dapat terus berkembang tiap bulannya.
  2. Fase proliferasi. Pada fase ini, hormone estrogen dan progesterone akan memicu dinding Rahim untuk menebal. Hormone estrogen dan progesterone dihasilkan diawal perkembangan folikel. Tujuan dari menebalnya dinding Rahim adalah untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi oleh sperma. Fungsi lain dari hormone estrogen adalah memicu Kembali kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormone FSH dan LH (luteinizing hormone). Hormone LH terus diproduksi dan meningkat secara mendadak. Peningkatan hormone LH ini akan memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang telah matang, proses ini disebut ovulasi.
  3. Fase sekretori. Pada fase ini, folikel yang telah melepaskan sel telur akan berubah menjadi korpus luteum. Sel telur yang telah diovulasikan akan ditangkap oleh fimbriae dan akan bergerak menuju tuba fallopii. Jika pada saat itu sel telur tidak dibuahi, maka akan dikirimkan sinyal tertentu pada korpus luteum untuk tidak memproduksi hormone estrogen dan progesterone lagi. Dengan demikian, pada ini jumlah hormone estrogen dan progesterone pada perempuan menjadi rendah. Rendahnya hormone estrogen dan progesterone menyebabkan jaringan penyusun dinding Rahim rusak dan pembuluh darah yang ada pada dinding Rahim pecah, sehingga perempuan akan mengalami menstruasi.



Senin, 27 Juli 2020

SISTEM REPRODUKSI PADA MANUSIA -- Struktur dan Fungsi Organ Reproduksi Laki-Laki dan Perempuan



A.      Struktur dan fungsi Sistem Reproduksi Laki-laki

  1.   Organ Reproduksi

            Untuk mengetahui organ-organ yang Menyusun system reproduksi pada laki-laki, silakan                         perhatikan gambar dan tabel berikut!


Organ Bagian Luar

No.

Nama Organ

Keterangan Struktur

.        1.

Penis

Bagian luar reproduksi laki-laki yang berfungsi sebagai saluran kencing (urine) dan saluran sperma.

        2.

Skrotum

Bagian seperti kantong yang di dalamnya terdapat testis. Berfungsi menjaga suhu testis agar sesuai untuk produksi sperma.

Organ Bagian dalam

No.

Nama Organ

Keterangan Struktur

1.

Testis

Bagian yang bentuknya bulat telur yang tersimpan dalam skrotum. Berfungsi untuk memproduksi sperma dan hormone testosterone.

        2.

Epididimis

Saluran yang keluar dari testis yang berbentuk seperti tanda koma dengan ukuran +- 4 cm. berfungsi sebagai tempat menyimpan sperma sementara.

     3.

Vas Deferens

Saluran panang yang mengarah ke atas dan merupakan lanjutan dari epididymis. Berfungsi menguhubungkan epididymis dengan uretra.

        4.

Uretra

Saluran yang terdapat di dalam penis, merupakan akhir dari saluran reproduksi. Berfungsi sebagai saluran keluarnya sperma dan urine.

        5.

Kelenjar Vesikula Seminalis

Bagian yang berbentuk kantong kecil berukuran +- 5 cm yang terletak dibelakang kantong kemih. Berfungsi menghasilkan zat-zat yang diperlukan untuk perkembangan sperma.

        6.

Kelenjar Prostat

Bagian yang berbentuk seperti kue donat yang terletak di bawah kantong kemih. Berfungsi menghasilkan cairan bersifat asam.

        7.

Kelenjar Cowper

Bagian yang berbentuk seperti kacang  yang terletak di bawah kelenjar prostat. Berfungsi menghasilkan lendir dan cairan bersifat basa.

 

2.       2. Spermatogenesis

        Spermatogenesis adalah proses pembentukan dan pematangan sel sperma. Proses pembentukan         sperma terjadi di dalam testis. untuk memahami bagaimana proses pembentukan sperma, silakan             perhatikan gambar beriku!

 

    Pembentukan sel sperma terjadi di dalam tubulus seminiferus. Tubulus seminiferus adalah saluran    Panjang yang berkelok-kelok tempat pembentukan sperma. Kumpulan tubulus inilah sebenarnya           terstruktur yang membentuk testis. prose pembentukan sperma pada tubulus seminiferus terjadi secara     bertahap:

  • Sel induk sperma atau spermatogonium yang bersifat diploid (2n) mengalami pembelahan secara mitosis membentuk spermatosit primer.
  • Spermatosit primer mengalami pembelahan meiosis tahap I membentuk dua spermatosit sekunder yang berisfat haploid (n).
  • Spermatosit sekunder mengalami pembelahan meiosis tahap II membentuk spermatid yang bersifat haploid (n).
  • Spermatid mengalami diferensiasi atau perkembangan sehingga terbentuk empat sel sperma atau spermatozoa yang matang.

        Tanda bahwa system reproduksi pada laki-laki telah matang adalah keluarnya cairan mani dari penis. Biasanya, cairan mani tersebut keluar pada saat anak laki-laki mengalami mimpi basah. Mimpi basah pada umumnya terjadi saat berumur 10 – 14 tahun.

 B.      Struktur dan Fungsi Sistem Reproduksi Perempuan

  1. Organ reproduksi

Untuk mengetahui organ-organ yang Menyusun system reproduksi pada perempuan, silakan perhatikan gambar dan tabel berikut!

Organ Bagian Luar

No.

Nama Organ

Keterangan Struktur

    1.

Vulva

Suatu celah paling luar dari alat reproduksi perempuan. Merupakan muara saluran urine dan saluran reproduksi.

2.

Labium

Bagian yang membatasi vulva

Organ Bagian Dalam

No.

Nama Organ

Keterangan Struktur

   1.

Ovarium

Struktur berbentuk seperti telur, berjumlah dua buah, terletak di samping kanan dan kiri Rahim (uterus) dan berfungsi menghasilkan sel telur.

    2.   

Saluran telur (tuba fallopi / oviduk)

Saluran dengan Panjang +- 10 cm yang menghubungkan ovarium dengan Rahim.

       3.        

Infundibulum

Struktur yang berbentuk seperti corong dan merupakan ujung dari tuba fallopi.

      4.        

Rahim (uterus)

Struktur seperti buah pir yang berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin selama kehamilan.

     5.        

Endometrium

Lapisan yang membatasi rongga Rahim dan meluruh saat menstruasi.

     6.        

Serviks

Struktur Rahim bagian bawah yang menyempit dan membuka kea rah vagina.

     7.        

Vagina

Saluran yang menghubungkan lingkungan luar dengan Rahim, saluran mengalirnya darah menstruasi, dan saluran keluarnya bayi.

     8.        

Fimbriae

Struktur berjumbai seperti jari jemari yang berfungsi menangkap sel telur.

 

2.       2. Oogenesis

    Oogenesis adalah proses pembentukan dan pematangan sel telur (ovum) dan terjadi di dalam organ ovarium. Berbeda dengan spermatogenesis yang dimulai Ketika anak laki-laki masuk masa puberitas, oogenesis dimulai sebelum anak perempuan lahir. Pada saat baru lahir, anak perempuan sudah memiliki bakal sel ovum  (sel primordial) sebanyak 200.000 hingga 2.000.000. Namun, hanya sekitar 40.000 yang tersisa saat anak perempuan masuk masa pubertas dan hanya 400 yang akan matang atau berkembang sempurna. Sel telur yang matang diovulasikan (dikeluarkan dari ovarium) selama siklus reproduksi (siklus menstruasi) perempuan. Pembentukan ovum terjadi secara bertahap. Perhatikan gambar berikut!


  • Oogonium mengalami pembelahan mitosis membentuk oosit primer yang berisfat diploid (2n). Terjadi pada waktu anak perempuan masih dalam kandungan.
  • Oosit primer kemudian mengalami pembelahan meiosis tahap I membentuk satu oosit sekunder (n) dan dan satu polosit (n).
  •  Oosit sekunder selanjutnya mengalami pembelahan meiosis tahap II  membentuk satu ootid (n) dan satu polosit (n). Polosit (n) juga mengalami pembelahan meiosis tahap II menghasilkan dua polosit.
  • Ootid kemudian mengalami diferensiasi membentuk ovum.
  • Pada akhir proses oogenesis, dari satu sel induk telur (oogonium) akan dihasilkan satu sel telur (ovum) yang bersifat haploid (n) dan tiga polosit (badan polar) yang bersifat haploid (n). Namun, yang dapat berfungsi hanya satu sel telur (ovum).

ORGAN PENCERNAAN MANUSIA

Organ Pencernaan Sistem pencernaan manusia terdiri atas organ utama berupa saluran pencernaan dan organ tambahan. Saluran pencernaan merupak...