Menstruasi adalah sebuah proses dalam siklus menstruasi dimana dinding Rahim meluruh bersamaan dengan darah dan sel telur yang tidak dibuahi. Apabila seorang perempuan mengalami menstruasi, maka akan keluar darah melalui vaginanya. Pendarahan menstruasi berlangsung 1 – 8 hari. Menstruasi biasa terjadi satu bulan sekali. Siklus menstruasi akan terjadi apabila sel telur yang dihasilkan oleh ovarium tidak dibuahi oleh sel sperma.
Pada umumnya, satu siklus menstruasi berlangsung selama 28 hari. Akan tetapi, ada perempuan yang mengalami siklus menstruasi lebih pendek atau lebih Panjang. Seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi pendek, siklus akan berlangsung +- 18 hari, sedangkan seorang perempuan yang mengalami siklus menstruasi Panjang, siklus akan berlangsung +- 40 hari.
Siklus menstruasi terbagi menjadi tiga fase seperti pada gambar berikut:
- Fase menstruasi. Pada fase ini, hormone FSH (follicle stimulating hormone) memicu berkembangnya folikel dalam ovarium. Hormone FSH adalah hormone yang dihasilkan oleh kelenjar pituiari atau hipofisis. Kelenjar tersebut terletak di otak bagian depan. Pada fase ini, dinding Rahim luruh dan seorang perempuan mengalami menstruasi. Pada proses perkembangan folikel, ada beberapa folikel yang berkembang. Namun, hanya ada satu yang dapat terus berkembang tiap bulannya.
- Fase proliferasi. Pada fase ini, hormone estrogen dan progesterone akan memicu dinding Rahim untuk menebal. Hormone estrogen dan progesterone dihasilkan diawal perkembangan folikel. Tujuan dari menebalnya dinding Rahim adalah untuk mempersiapkan tempat melekatnya embrio apabila sel telur dibuahi oleh sperma. Fungsi lain dari hormone estrogen adalah memicu Kembali kelenjar pituitari untuk menghasilkan hormone FSH dan LH (luteinizing hormone). Hormone LH terus diproduksi dan meningkat secara mendadak. Peningkatan hormone LH ini akan memicu pengeluaran sel telur dari folikel yang telah matang, proses ini disebut ovulasi.
- Fase sekretori. Pada fase ini, folikel yang telah melepaskan sel telur akan berubah menjadi korpus luteum. Sel telur yang telah diovulasikan akan ditangkap oleh fimbriae dan akan bergerak menuju tuba fallopii. Jika pada saat itu sel telur tidak dibuahi, maka akan dikirimkan sinyal tertentu pada korpus luteum untuk tidak memproduksi hormone estrogen dan progesterone lagi. Dengan demikian, pada ini jumlah hormone estrogen dan progesterone pada perempuan menjadi rendah. Rendahnya hormone estrogen dan progesterone menyebabkan jaringan penyusun dinding Rahim rusak dan pembuluh darah yang ada pada dinding Rahim pecah, sehingga perempuan akan mengalami menstruasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar