Untuk dapat
melestarikan hidupnya, tumbuhan dianugerahi oeh Allah SWT kemampuan untuk
bereproduksi atau berkembangbiak. Tumbuhan Angiospermae atau tumbuhan
biji tertutup adalah tumbuhan yang memiliki ciri bakal biji berada dalam bakal
buah (ovarium). Bakal buah adalah bagian putik yang membesar yang tersusun oleh daun buah (karpel). Bakal buah
selanjutnya akan berkembang menjadi buah dan bakal biji berkembang menjadi
biji.
Tumbuhan biji
tertutup (Angiospermae) sangat penting bagi kehidupan manusia dan hewan,
karena tumbuhan inilah yang menyediakan hampir semua bahan makanan yang berasal
dari tumbuhan. Tumbuhan Angiospermae mengalami perkembangbiakan vegetatif
dan perkembangbiakan generatif.
A.
Perkembangbiakan Vegetaif pada Tumbuhan Angiospermae
Perkembangbiakan secara vegetatif
adalah cara perkembangbiakan tumbuhan dengan menggunakan bagian tumbuhan. Perkembangbiakan
tumbuhan secara vegetatif dapat menghasilkan individu baru tanpa melibatkan
proses fertilisasi (proses peleburan inti sel sperma dengan ini sel telur
sehingga membentuk zigot).
Tumbuhan dapat melakukan perkembangbiakan
vegetatif karena tumbuhan memiliki sel-sel yang memiliki kemampuan untuk berkembang
menjadi berbagai jenis sel penyusun
jaringan dan organ tumbuhan yang disebut sel meristem. Keturunan yang
dihasilkan dari perkembangbiakan vegetatif memiliki sifat atau karakter yang
sama dengan sifat induk.
Perkembangbiakan vegetatif dibagi menjadi dua, yaitu perkembangbiakan vegetatif alami dan perkembangbiakan vegetatif buatan.
1. Perkembangbiakan Vegetatif Alami
Ada
berbagai macam cara perkembangbiakan vegetatif alami, yaitu:
a)
Rhizoma
sumber gambar: farmakognosiku.blogspot.com |
Contoh tumbuhan yang
perkembangbiakannya dengan rhizoma adalah jahe, kunyit, lengkuas, temu lawak,
sansivera, bunga tasbih, dan alang-alang.
b)
Stolon
Sumber gambar: elysetiawan.com |
Stolon atau geragih adalah batang yang tumbuh menjalar di atas permukaan tanah.
Contoh tumbuhan yang
perkembangbiakannya dengan stolon adalah stoberi, arbei,dan pegagan.
c)
Umbi Lapis
sumber gambar: id.quora.com |
Umbi lapis adalah modifikasi batang beserta daun yang memperlihatkan struktur berlapis-lapis.
Contoh tumbuhan yang
perkembangbiakannya dengan umbi lapis adalah bawang merah, bawang bombai, bunga
bakung.
d)
Umbi Batang
sumber gambar: id.quora.com |
Umbi batang adalah pembengkakan pada bagian batang karena perubahan fungsi dan sebagai cadangan makanan.
Contoh tumbuhan yang perkembangbiakannya
dengan umbi batang adalah: ubi jalar dan kentang.
e)
Umbi Akar
Sumber gambar: pembelajar.net |
Umbi akar adalah pembengkakan pada bagian akar karena perubahan fungsi dan sebagai cadangan makanan.
Contoh tumbuhan yang
perkembangbiakannya dengan umbi akar adalah: dahlia, wortel, dan lobak.
f)
Tunas
Sumber gambar: paktanidigital.com |
Tunas adalah bakal individu baru yang muncul di batang bagian bawah.
Contoh tumbuhan yang
perkembangbiakannya dengan tunas adalah: pohon pisang dan beberapa jenis palem.
g)
Tunas Adventif
Sumber gambar: kebun.co.id |
Tunas adventif adalah tunas yang muncul selain di batang. Tunas yang terdapat pada tepi daun disebut tunas (kuncup) adventif daun, dan tunas yang terdapat pada akar disebut tunas adventif akar.
Contoh tumbuhan yang perkembangbiakannya dengan tunas adventif adalah: akar sukun, cemara, dan daun cocor bebek.
2. Perkembangbiakan Vegetatif Buatan
Perkembangbiakan
vegetatif buatan adalah perkembangbiakan vegetatif dengan bantuan manusia, ada beberapa
cara yang dapat dilakukan manusia untuk membantu pekembangbiakan tumbuhan, yaitu:
a)
Cangkok
Sumber gambar: tanamanmart.com |
Cangkok dapat dilakukan dengan mengelupas kulit suatu batang tanaman berkayu, kemudian dibalut dengan tanah dan dibungkus dengan sabut kelapa atau plastik, sehingga tumbuh akar. Apabila bagian kulit yang terkelupas telah tumbuh akar, maka batang dapat dipotong dan ditanam di tanah. Salah satu keunggulan cangkok adalah membuat tanaman cepat berbuah, tumbuhan dapat memiliki sifat yang sama dengan induknya. Sedangkan kekurangannya adalah tanaman mudah roboh karena perakaran kurang kuat dan tidak tahan kering. Cangkok dapat dilakukan pada tanaman berkayu seperti manga, rambutan, jeruk, dan jambu air.
b) Merunduk
Sumber gambar: fungsiartikel.blogspot.com |
Merunduk dapat dilakukan dengan
membenamkan tangkai tanaman ke tanah, sehingga bagian yang tertanam dalam tanah
tumbuh akar. Jika akar telah tumbuh, tanaman dapat dipisahkan dari induk. Keuntungan
dari perkembangbiakan merunduk adalah menghasilkan tanaman yang memiliki sifat
yang sama dengan induknya. Sedangkan kekurangannya adalah susah mendapatkan
tanaman baru dengan jumlah yang banyak. Merunduk dapat dilakukan pada tanaman
yang memiliki cabang batang yang Panjang dan lentur, misalnya bunga alamanda.
c)
Setek
Sumber gambar: dekoruma.com |
Setek adalah cara perkembangbiakan vegetatif dengan memotong (memisahkan dari induk) suatu bagian tanaman dan kemudian ditanam untuk menghasilkan individu baru, misanya untuk menanam ketela pohon dapat menggunakan batangnya atau disebut setek batang. Tanaman cocor bebek dapat diperbanyak dengan menggunakan setek daun. Tanaman sukun dapat diperbanyak dengan menggunakan setek akar. Pertain juga menggunakan Teknik setek untuk menanam tebu, rumput gajah untuk pakan ternak, dan pohon seruni. Keuntungan teknik setek adalah tanaman baru akan menghasilkan rasa buha yang manis, dapat menghasilkan tanaman baru dalam jumlah yag banyak. Sedangkan kerugiannya adalah Teknik setek akan mempengaruhi tingkat kesuburan dan menghasilkan akar serabut.
d)
Menyambung (menganten)
Sumber gambar: m.kaskus.co.id |
Menganten adalah memotong suatu batang tanaman lalu disambung dengan batang tanaman lain yang sejenis dan berbeda sifat. Kelebihan dari menganten adalah cepat bereproduksi, bisa memperoleh tanaman yang kuat dan mempercepat pertumbuhan pohon. Kekurangannya adalah jenis pohon yang disambung jumlahnya terbatas. Contoh: jeruk, manga, dan kakao.
e)
Menempel (okulasi)
Sumber gambar: faunadanflora.com |
Okulasi adalah menempel mata tunas dari tanaman ke batang tanaman lain yang sejenis. Salah satu kelebihan okulasi adalah memperoleh tanaman dengan produktivitas tinggi dan penyiapan benih yang lebih singkat. Kekurangannya adalah terkadang hasil okulasi kurang normal dan belum tentu ada keserasian antara batang bawah dengan batang atas. Contoh: Bougenvile dan puring
Tidak ada komentar:
Posting Komentar