Cacat mata adalah ketidakmampuan mata untuk melakukan akomodasi. Hal ini meyebabkan bayangan tidak jatuh pada retina.
Cacat mata yang kedua adalah hipermetropi atau rabun dekat atau penglihatan jauh. Disebut penglihatan jauh karena penderita tidak dapat melihat benda yang dekat atau hanya dapat melihat benda yang jauh. Hal ini diakibatkan oleh lensa mata tidak mencembung dengan sempurna sehingga bayangan jatuh di belakang retina. Pada rabun dekat, titik dekat mata berpindah menjauhi mata sehingga penderita tidak bisa melihat benda yang dekat. Cacat mata ini dapat dibantu dengan menggunakan kacamata lensa cembung. Lensa cembung membantu memindahkan benda dekat ke titik dekat mata. Pada mata normal, titik dekatnya adalah 25cm. Perhatikan gambar berikut!
Gambar 1: pada mata rabun dekat (hipermetropi), bayangan jatuh di belakang retina sehingga penderita tidak dapat melihat objek dengan jelas.
Gambar 2: pada mata rabun dekat, penderita dibantu dengan kacamata lensa cembung. Lensa cembung seolah-olah memindahkan benda yang dekat ke tititk dekat mata atau lebih jauh dari titik dekat mata dengan cara membentuk bayangan. Sifat bayangan yang dibentuk oleh lensa cembung ini adalah maya, tegak, dan diperbesar. Bayangan ini berfungsi sebagai objek yang ditangkap oleh lensa mata sehingga bayangan dapat terbentuk di retina. Jadi, jika kita menggunakan kacamata untuk membantu melihat, sebenarnya lensa mata kita bukan melihat benda asli tapi lensa mata kita melihat bayangan yang dibentuk oleh lensa kacamata dan bisa jatuh di retina sehingga penglihatan yang kabur bisa jadi jelas kembali.
Nah, Bagaimana cara mengetahui kekuatan lensa kacamata yang digunakan oleh penderita rabun dekat???
Karena mata adalah lensa, maka rumus yang digunakan adalah rumus lensa.
Rumus lensa,
1/f = 1/So + 1/Si
M = [Si/So] = hi/ho
P = 1/f (dalam meter), P = 100/f (dalam centimeter)
Keterangan:
f = fokus (cm)
R = jari – jari (cm)
So = jarak benda (cm)
Si = jarak bayangan (cm)
M = perbesaran bayangan
hi = tinggi bayangan (cm)
ho = tinggi benda (cm)
P = kekuatan lensa (dioptri)
Cara menyelesaikan soal Rabun Dekat:
- Menulis variable atau besaran yang diketahui.
- Menentukan yang mana So, yang mana Si. Untuk mempermudah:
So = jarak benda yang mau kita lihat = posisi normal
Si = jarak benda yang bisa kita lihat = - PR atau - PP
- Menggunakan rumus lensa.
Contoh Soal:
1. Seorang penderita rabun dekat mempunyai titik dekat 50 cm. berapa ukuran kacamata yang harus dia pakai agar dia dapat melihat benda dekat dengan normal?
Dik:
PP = 50 cm
So = 25 cm
Si = - PP = - 50 cm
Dit:
P = … ???
Penyelesaian:
1/f = 1/So + 1/Si
1/f = 1/25 + 1/-50
1/f = 2/50 – 1/50
1/f = 1/50
f = 50 cm
P = 100/f
P = 100/50
P = + 2 dioptri
2. Kakek ijup dapat membaca koran dengan jelas pada jarak 30 cm jika menggunakan kacamatanya yang berukuran +1 2/3 dioptri. Suatu hari kakek Ijup lupa membawa kacamatanya, pada jarak berapa koran harus diletakkan agar kakek dapat membaca dengan jelas?
Dik:
P = +1 2/3 = 5/3 dioptri
So = 30 cm
Dit:
PP = …???
Penyelesaian:
P = 100/f
5/3 = 100/f
5f = 300
f = 300/5
f = 60 cm
1/f = 1/So + 1/Si
1/60 = 1/30 + 1/Si
1/Si = 1/60 – 1/30
1/Si = 1/60 – 2/60
1/Si = - 1/60
Si = - 60 cm
Karena Si = - PP, maka - 60 cm = - PP
PP = 60 cm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar