Persilangan monohibrid
adalah persilangan antara dua individu sejenis dengan memperhatikan satu sifat
beda. Misalnya persilangan antara rambutan yang berbuah manis dengan rambutan
yang berbuah masam, persilangan antara ayam berbuluh putih dengan ayam berbuluh
hitam, manusia berkulit putih dengan manusia berkulit hitam, dan suami yang
bertubuh tinggi dan istri yang bertubuh rendah.
Hukum segregasi
bebas menyatakan bahwa pasangan alel akan bersegregasi (berpisah) secara bebas
pada pembentukan gamet.
Mendel melakukan
percobaan dengan menyilangkan antara tanaman kapri berbunga ungu dengan tanaman
kapri berbunga putih. Pada generasi F1, Mendel mendapatkan bahwaseluruh tanaman
F1 (100%) berbunga ungu. Kemudian pada generasi F2, Mendel meperoleh hasil
dengan perbandingan 3 (ungu) : 1 (putih). Untuk meyakinkannya, Mendel mencoba
menyilangkan tanaman kapri berbiji bulat dengan keriput; biji berwarna kuning
dengan hijau; dan kapri berbatang tinggi dengan berbatang pendek. Ternyata hasil
di dapatkan sama, yaitu 100% tanaman F1 memiliki salah satu tetuanya dan rasio
fenotip tanaman F2 selalu 3 : 1. Bagaimana caranya Mendel berhasil mendapatkan
rasio 3 : 1? Mari kita pelajari Bersama!
Misalkan kita
silangkan tanaman kacang kapri berbatang tinggi dengan kacang kapri berbatang
pendek. Kedua tanaman yang kita silangkan disebut tetua pertama atau parental
1 (P1). Alel T batang tinggi dominan terhadap alel t (batang pendek). Tanaman
kapri berbatang tinggi memiliki genotipe TT, sedangkan tanaman kapri berbatang
pendek memiliki genotipe tt. Bagaimanakah fenotipe dan genotype tanaman F1? Perhatikan
diagram persilangan berikut!
Parental 1 (P1) : TT x tt
Batang
tinggi Batang
Pendek
Gamet : T t
Generasi ke 1 (F1) : Tt (Heterozigot)
100%
batang tinggi
Parental 2 (P2) : F1 x F1
Tt x Tt
Gamet : T T
T t
Generasi ke-2
((F2) :
|
T |
t |
T |
TT (batang tinggi) |
Tt (batang tinggi) |
t |
Tt (batang tinggi) |
Tt (batang pendek) |
Fenotipe |
Genotipe |
Jumlah
Genotipe |
Jumlah
Fenotipe |
Batang Tinggi |
TT |
1 |
3 |
Tt |
2 |
||
Batang Pendek |
tt |
1 |
|
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pada percobaan monohybrid, perbandingan jumlah genotipe = 1 : 2 : 1 dan perbandingan jumlah fenotipe = 3 : 1. Jika kita perhatikan pada pembentukan gamet ternyata terjadi pemsiahan alel dari pasangannya, sehingga ada gamet dengan alel T dan gamet dengan alel t. Hal ini menunjukkan bahwa pada setiap pembentukan gamet, pasangan alel akan memisah (bersegregasi) secara bebas. Hal ini sesuai dengan hukum I Mendel (hukum segregasi bebas).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar